Awal Kisah yang Baru
“Baiklah, sampai disini pelajaran kita hari ini. Jangan lupa kerjakan tugas yang telah saya berikan, sampai jumpa minggu depan.” Kata Miss Johnson, dosen mata kuliah arkeologi itu sambil berjalan meninggalkan kelasnya. Bersamaan dengan itu, mahasiswa yang lain pun satu persatu mulai meninggalkan ruang kelas. Anna berjalan menyusuri koridor yang penuh dengan mahasiswa berlatar belakang budaya yang berbeda-beda. University of Edinburgh memang dikenal sebagai salah satu universitas di Inggris Raya yang memiliki banyak sekali mahasiswa dari berbagai belahan dunia.
“Penuh
sekali, kenapa mereka tidak masuk ke kelas dan mengikuti kuliah saja daripada
berkeliaran di koridor begini.” Keluh Anna. Dia memang tidak pernah menyukai
keramaian, dia lebih menyukai suasana yang tenang dan damai. Namun, sepertinya
suasana kampusnya hari ini tidak berpihak padanya, koridor memang selalu ramai
pada jam-jam seperti ini. Hal ini tentunya membuat Anna harus ekstra sabar dan
mulai menyesuaikan diri dengan suasana seperti ini.
“Anna,”
Panggil seorang gadis muda sambil berjalan mengiringinya. “Kau masih ingat aku
kan? Teman sekelasmu, Catherine Middleford.” Lanjutnya saat melihat Anna mengerutkan
dahi saat dia menyapa tadi.
“Ah,
tentu saja Cath, bagaimana mungkin aku lupa pada teman sekelasku sendiri. Aku
hanya terkejut, kupikir kau sudah pulang lebih dulu, bukankah tadi kau bilang
ada urusan penting setelah kelas selesai.” Jawab Anna.
“Ya,
aku memang ada urusan penting setelah ini, tapi saat aku melihatmu berjalan
menyusuri koridor, kupikir aku ingin menyapamu dulu sebelum pergi.” “Baiklah,
kurasa lebih baik aku pergi sekarang, sampai jumpa besok An,” Kata Cath, sambil
berlalu dan melambaikan tangan pada Anna.
Melihat
itu, Anna sempat terpaku sesaat, sebelum akhirnya tersenyum sambil
menggelengkan kepala dan membalas lambaian tangan temannya itu. “Dia benar-benar
tahu bagaimana membuat orang lain tersenyum. Gadis aneh.” Gumamnya.
Dia
pun kembali melenggangkan kaki jenjangnya menyusuri koridor itu menuju halaman
belakang kampusnya yang memang memiliki ruang terbuka hijau yang biasa
digunakan oleh mahasiswa untuk sekedar duduk-duduk bersama kawan-kawan mereka
dan berbincang santai. Dia menuju salah satu area yang memang merupakan tempat
favoritnya. Tidak banyak mahasiswa yang tahu letak area itu dan memang letaknya
yang agak berada di dalam sangat membantu. Cocok bagi Anna yang ingin menjauh
dari keramaian.
Saat
sampai disana, rupanya dia tidak sendirian. Dilihatnya sesosok pemuda berdiri
membelakanginya. “Tak kusangka kau juga ada disini Dennis,” Sapanya. Pemuda yang
dipanggil Dennis itu pun menoleh sambil tersenyum kecil saat tahu siapa yang
menyapanya.
“Aku
memang selalu kemari setiap waktu istirahat. Sepertinya kau sering sekali
kemari sejak aku memberitahumu tempat ini.” Sahut Dennis. Anna hanya tersenyum
menanggapi perkataan Dennis. Dia bersandar di salah satu pohon yang ada di area
itu sambil mengenang kejadian beberapa waktu lalu saat Dennis mengenalkannya
dengan tempat ini.
***
Flashback
“Anna,
kau sibuk?” Tanya Dennis pada sosok wanita muda di depannya yang sedang serius
menekuni bukunya. Sedikit malas wanita itu mengalihkan perhatiannya dari buku
yang sedang ditekuninya pada pemuda yang berada disampingnya. “Yah seperti yang
kau lihat Dennis.” Sahutnya. Dennis hanya tersenyum menanggapi sambil kemudian
bangkit dan berjalan menuju salah satu rak buku disana.