Bab
I
Wanita Di Beranda
Daun-daun
merah berguguran dari pohon yang berada di sebuah halaman rumah tua nan megah.
Rumah yang kelihatan asri namun banyak menyimpan misteri. Sebuah rumah yang
menyimpan banyak kenangan bagi penghuninya.
Seorang
wanita paruh baya terlihat duduk di beranda rumah itu. Sesekali dia tampak
seperti sedang mengingat-ingat sesuatu. Raut wajah rentanya yang terkadang
berubah murung ataupun terlihat bahagia. Entah pikiran seperti apa yang
terlintas di benak wanita itu.
“Ibu, apa
yang sedang ibu lakukan disini?” Tanya seorang gadis muda yang baru saja keluar
dari dalam rumah dan menghampiri wanita tua itu. Yang dipanggil ibu tetap tidak
bergeming sedikitpun dari tempatnya bahkan hanya sekedar menjawab pertanyaannya
pun tidak.
“Ibu,”
panggilnya lagi. “Angin di luar sangat kencang, sebaiknya ibu masuk kedalam.”
Lanjutnya lagi. Akan tetapi, tetap saja wanita tua itu tidak beranjak
sedikitpun,seakan tidak mendengar perkataan putrinya.
Merasa
lebih baik meninggalkan ibunya sendiri, gadis muda itu pun memutuskan untuk
kembali kedalam rumah. “Baiklah jika ibu masih belum ingin masuk, kalau ada
sesuatu ibu panggil aku saja.” Ujarnya sambil masuk kedalam rumah.
Mata
wanita tua itu menerawang jauh seakan mengenang sesuatu tak lama cairan bening
menetes perlahan dari mata senja wanita itu. Ya, wanita itu menangis. Entah apa
yang membuatnya meneteskan air mata namun jika diperhatikan lagi bibir wanita
itu menyunggingkan senyum. Senyum yang tenteram sehingga mampu membuat siapapun
yang melihatnya ikut tersenyum.
“Ah, sudah
25 tahun ya, sampai kapan kau akan membuatku terus menunggu?” Wanita itu
berkata entah pada siapa dengan pandangan yang menerawang jauh.
***