Autumn Symphoni

Sabtu, 14 Mei 2011

Bab I

Wanita Di Beranda


Daun-daun merah berguguran dari pohon yang berada di sebuah halaman rumah tua nan megah. Rumah yang kelihatan asri namun banyak menyimpan misteri. Sebuah rumah yang menyimpan banyak kenangan bagi penghuninya.

Seorang wanita paruh baya terlihat duduk di beranda rumah itu. Sesekali dia tampak seperti sedang mengingat-ingat sesuatu. Raut wajah rentanya yang terkadang berubah murung ataupun terlihat bahagia. Entah pikiran seperti apa yang terlintas di benak wanita itu.

“Ibu, apa yang sedang ibu lakukan disini?” Tanya seorang gadis muda yang baru saja keluar dari dalam rumah dan menghampiri wanita tua itu. Yang dipanggil ibu tetap tidak bergeming sedikitpun dari tempatnya bahkan hanya sekedar menjawab pertanyaannya pun tidak.

“Ibu,” panggilnya lagi. “Angin di luar sangat kencang, sebaiknya ibu masuk kedalam.” Lanjutnya lagi. Akan tetapi, tetap saja wanita tua itu tidak beranjak sedikitpun,seakan tidak mendengar perkataan putrinya.

Merasa lebih baik meninggalkan ibunya sendiri, gadis muda itu pun memutuskan untuk kembali kedalam rumah. “Baiklah jika ibu masih belum ingin masuk, kalau ada sesuatu ibu panggil aku saja.” Ujarnya sambil masuk kedalam rumah.

Mata wanita tua itu menerawang jauh seakan mengenang sesuatu tak lama cairan bening menetes perlahan dari mata senja wanita itu. Ya, wanita itu menangis. Entah apa yang membuatnya meneteskan air mata namun jika diperhatikan lagi bibir wanita itu menyunggingkan senyum. Senyum yang tenteram sehingga mampu membuat siapapun yang melihatnya ikut tersenyum.

“Ah, sudah 25 tahun ya, sampai kapan kau akan membuatku terus menunggu?” Wanita itu berkata entah pada siapa dengan pandangan yang menerawang jauh.

***